Legalitas Kepemilikan Cryptocurrency
Artikel Oleh Roman Latkovic
Legalitas Kepemilikan Cryptocurrency. Roman Latcovic adalah
seorang komentator politik. Seorang film maker, jurnalis, suka berkeliling
dunia, dan juga seorang penulis skenario. Roman adalah seorang pencari suaka di
AS. Ia pernah lari dari negara Amerika di tahun 1996, lalu baru mendapat suaka
politiknya di AS pada tahun 1998.
Pada artikel yang ditulis di DashPayMagazine, adalah opini
pribadinya sendiri tentang cryptocurrency. Artikel ini pernah juga
dipublikasikan di Vanbex. Meski ia bukanlah
seorang pengacara, namun ia berusaha mendasari artikelnya dari sudut pandang
hukum yang berlaku di Amerika.
Dalam Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia (UDHR-Universal Declaration of Human Rights), adalah
deklarasi yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10 Desember 1948 di
Palais de Chailot, Paris. Pada pasal 17 menyatakan:
- Setiap orang berhak untuk memiliki harta benda serta dalam
hubungannya dengan orang lain
- Tidak seorangpun dapat sewenang-wenang dirampas hartanya.
Cryptocurrency, dalam
sifatnya, menjadi aset penggunaan pribadi pemiliknya. Sedangkan transaksi cryptocurrency
Dash, Bitcoin, ataupun cryptocurrency lain cukup mirip dengan sistem barter.
Artinya, cryptocurrency juga mempunyai perlakuan pajak yang sama.
(Bisa dilihat pernyataan dari Australian Taxation Office,
atau IRS Virtual Currency Guidance, yang menyatakan bahwa
mata uang virtual diperlakukan sebagai properti untuk keperluan Pajak Federal
U.S).
Di Jerman, Bitcoin adalah “private money”,
yang dapat digunakan secara “multilateral crearing circle”.
Penerimaan maupun aspek legalitas tentang Bitcoin cukup subyektif di seluruh
dunia. Roman Latcovic mengibaratkan seperti sebuah pendulum yang kadang berayun
cukup ekstrim di beberapa negara maju seperti di Rusia. Yang langsung mencoba
melarang penggunaan Cryptocurrency.
Sedangkan di negara UK,
pendulum itu bergerak dengan progresif dalam pembuatan dan pengaturan
kebijakan. Lalu mencoba untuk bisa lebih beradaptasi. Menurutnya, konsultasi
hukum dan aturan pajak di masing-masing negara menjadi cukup penting dan
signifikan.
Di lain hal, Roman
Latcovic juga menerangkan, adalah hak kami untuk menambang cryptocurrency,
untuk memiliki, dan atau menukarnya dengan aset lainnya. Begitupun halnya untuk
menukar dengan Fiat Money yang kebijakannya diatur oleh bank sentral
pemerintah, atau kuasi pemerintah. Hal itu adalah hak asasi manusia yang tidak
terbantahkan.
Lebih jauh Roman Latcovic
juga menegaskan, bahwa kami juga memiliki hak:
“Dibiarkan sendiri” di dalam (hukum, yang sah, dan tidak merugikan
orang lain) tentang bagaimana kami menjalani hidup dengan segala aktifitasnya.
Ia juga mengutip pendapat dari Louis
Brandeis, Hakim AS dalam perbedaan pendapat cukup dikenal (Olmstead v. United States – 1928). Louis Brandeis menyatakan:
“Hak untuk dibiarkan sendiri adalah Hak yang paling
komprehensif. Dan hak yang paling dihargai oleh orang-orang beradab.”
Begitu juga dengan filsuf
maupun pakar etika juga menerangkan privasi sebagai sebuah karakteristik yang
tidak terpisahkan dari kebebasan pribadi. Privasi itu bisa terkait dengan
otonomi, martabat, spiritualitas, kepercayaan, dan juga kebebasan.
Menurut Marc Rotenberg,
Direktur Electronic Privacy Information Center berpendapat bahwa Referensi
tentang nilai-nilai kehidupan pribadi juga bisa ditemukan dalam Alkitab,
tentang sejarah Perichelan Athena, sejarah budaya manusia di seluruh dunia.
Menurut Roman, pendapat
Rotenberg dan juga pendapat Louis Brandeis juga sama seperti yang tertulis di
UDHR pada pasal 12. Di dalam pasal 12 itu menyatakan, “Tidak ada yang bisa
sewenang-wenang dengan ruang privasi, keluarga, rumah, korespondensi, ataupun
juga serangan terhadap kehormatan dan reputasinya. Setiap orang berhak atas
perlindungan hukum dari campur tangan, ataupun serangan seperti itu.”
Roman kemudian mengutip dalam karya penting Peter Van Valkenburg
yang berjudul “Securities Regulation of Crypto-currencies”.
Pada tulisan itu Peter menulis:
“Bitcoin dan diikuti oleh cryptocurrency lain seperti Dash,
adalah sebuah inovasi yang open source. Tidak ada penjaga gerbang di dalam
sistemnya yang menentukan siapa yang boleh dan yang tidak untuk membangun
jaringan tersebut. Bahkan juga untuk memodifikasi, membangun dari awal, yang
diperlukan hanya sebuah mesin yang bisa tersambung ke internet. Tidak diperlukannya
sebuah ijin khusus pada ekosistem dalam hal penemuan-penemuan baru menjadi satu
alasan yang harus kita rayakan, dan mendukung perkembangan teknologi. Membantu
untuk bisa memecahkan banyak hambatan struktural yang bisa memisahkan kita.
Baik sebagai produsen, konsumen, yang mempunyai akses perbankan atau tidak,
ataupun miskin dan kaya.”
Peter Van Valkenburg juga menambahkan:
“Pada root unit
cryptocurrency ada sebuah item yang langka yang bisa ditukar. Bahkan juga
mempunyai nilai meskipun faktanya mereka juga tidak mempunyai lembaga penerbit
mata uang yang sah secara hukum. Dalam hal ini, cryptocurrency agak mirip
seperti sebuah komoditas berharga. Seperti emas ataupun platinum. Namun, tentu
tidak seperti emas dan platinum dalam bentuk fisik karena cryptocurrency
sepenuhnya digital (tidak nyata). Tapi ini juga tidak berarti bahwa
cryptocurrency hanya ada di dalam pikiran ibarat janji-janji saja. Secara
harfiah, Bitcoin atau Dash dan cryptocurrency lain menjadi jawaban yang unik
pada masalah matematika. Menjadi bukti, bahwa anda juga bisa memecahkan
permasalahan tersebut. Atau mungkin orang lain yang berhasil memecahkannya, dan
kemudian di informasikan kepada anda.”
Roman menilai, pada saat
ini, memiliki Dash atau memiliki cryptocurrency adalah legal (atau sepatutnya
memang legal). Roman kemudian mengutip apa yang pernah ditulis oleh Noel Jones,
penulis tentang Bitcoin yang mengungkapkan tentang kekuatan teknologi yang
dianggap mengganggu. Noel Jones mengatakan dalam tulisannya, “Dapat
menggantikan lembaga negara, dan memungkinkan untuk semua orang di dunia,
bersatu untuk ekonomi dan politik di abad ke-21, tetapi jika memang kita
berjuang untuk membuatnya seperti itu.” Jones juga menambahkan dalam
tulisannya, “Kami dapat membuat sindikat digital internasional yang
memungkinkan untuk melakukan pertukaran ekonomi dan informasi bebas dari semua
orang di seluruh dunia sebagai sebuah badan politik tunggal.”
Kemudian, di dalam
lanjutan artikelnya, Roman mencoba melihat kondisi kesuksesan DAO, yang telah
menjadi sebuah inovasi organisasi otonom desentralisasi yang didirikan pada
bulan April 2016. Lalu kemudian menginvestasikan untuk bisnis lain. Dalam waktu
hanya kurang dari satu bulan, DAO telah berhasil mengumpulkan lebih dari $150
juta. Didapat dari 10.000 orang secara anonim di seluruh dunia. Roman
menganggap hal ini mungkin telah bisa membuktikan pendapat Peter diatas. Atau
paling tidak untuk sementara waktu ini saja mungkin bisa dianggap seperti itu.
Seratus Tahun Kemudian
Roman lalu mencoba mengkomparasi dengan sebuah artikel yang pernah
dipublikasikan di New York Times di tahun 1996. Artikel tersebut berjudul “The Next Hundred Years”. Pada artikel itu tertulis,
“Privasi akan menjadi informasi ekonomi abad berikutnya, perlindungan konsumen
dan masalah lingkungan telah menjadi industri kemasyarakatan di abad ke-20.”
Untuk melengkapi narasi dalam artikelnya terkait dengan apa yang
akan terjadi dalam seratus tahun kedepan, Roman juga memberikan komparasi dari
sebuah buku yang pernah ditulis di tahun 1912 oleh Ludwig von Mises. Buku
tersebut berjudul “Theory of Money and Credit”. Di dalam buku
tersebut, diuraikan pemahaman tentang bagaimana efek redistributif dari
inflasi. Siapa yang mendapat uang baru pertama (biasanya cukup identik dalam
kroni politik yang saling terhubung dan lembaga-lembaga yang mereka kontrol)
adalah yang paling bisa mendapatkan daya beli paling riil.
Sedangkan orang-orang yang
mendapat giliran penyebaran uang-uang terakhir, hanya akan menjadi orang-orang
yang kalah. Sedangkan Cryptocurrency adalah idependen. Tidak rentan terhadap
tekanan redistributif inflasi yang bisa disebabkan karena pertimbangan kroni
politik tadi. Di beberapa cryptocurrency seperti Dash juga menawarkan privasi
tambahan yang memungkinkan transaksi bisa berjalan dengan lebih aman.
Di akhir artikelnya, Roman juga memberikan kutipan pemikiran yang
pernah ditulis oleh John Perry Barlow. Ia menilai dalam dunia cyber, adalah
sebuah peradaban pemikiran. John Perry Barlo juga pernah mempublikasikan
pemikirannya sebagai sebuah deklarasi
idependensi cyberspace yang ditulis pada tanggal 8 Pebruari
1996. Roman melihat bahwa deklarasi itu bisa saja telah terwujud saat ini,
karena internet telah mempunyai bentuk mata uangnya sendiri, dan juga
kedaulatan sendiri.