Teknologi Blockchain Adalah
Teknologi Pengganggu
Review Buku Blockchain
Revolution
Teknologi ini
menjadi sebuah gangguan yang cukup membahayakan konstelasi dunia industri jasa
keuangan. Sehingga banyak pelaku industri jasa keuangan di dunia yang merasa
cukup terancam dan bahkan kini berusaha untuk bisa merangkulnya.
Buku ini
ditulis oleh Don Tapscott dan Alex Tapscott. Cukup menarik dibaca bagi anda
yang ingin mengetahui seputar teknologi revolusioner Blockchain. Di buku ini,
banyak menjelaskan bagaimana Blockchain akan mengubah perwajahan dunia.
Dijelaskan,
bahwa dengan teknologi ini, membawa dampak signifikan terhadap industri bisnis
dan juga jasa keuangan. Bukan sebuah jaringan peer-to-peer, artificial
intelligence, penyimpan data yang sangat besar, robot pembantu ataupun sistem
pembayaran milik Apple. Teknologi ini disebut dengan Blockchain. Teknologi yang
menjadi tulang punggung mata uang digital Bitcoin. Blockchain seakan menjadi
generasi kedua setelah munculnya internet. Dan akan menjadi cukup potensial dan
bisa merubah perwajahan industri jasa keuangan.
Internet,
sebagai sebuah generasi pertama perkembangan teknologi yang memuat informasi,
tidak bisa memuat sebuah “Nilai”. Namun dalam perkembangannya internet juga
telah berhasil juga merubah cara kerja industri jasa keuangan maupun dunia bisnis.
Mereka telah menjadi ramah akan perkembangan teknologi.
Ketika kita
mengirim seseorang sebuah informasi melalui internet, maka sebenarnya kita akan
mengirim sebuah duplikat informasi saja. Dan informasi yang terkirim tersebut
bukanlah yang original. Namun memungkinkan juga bagi orang lain maupun kita
sendiri untuk mencetak informasi tersebut. Tapi tidak untuk uang.
Akhirnya ada
sebuah perantara yang bisa mengatasi hal itu, seperti Bank, yang kita
percayakan untuk menangani hal itu. Sementara saat ini, perantara keuangan
tersebut juga mempunyai delapan fungsi bisnis dan kemasyarakatan. Kedelapan
fungsi itu meliputi, autentifikasi identitas dan reputasi, mentransfer nilai,
menyimpan nilai, simpan pinjam, pertukaran nilai, pendanaan dan ivestasi,
asuransi dan managemen resiko, serta audit dan pajak. Kedelapan fungsi itu
disebut sebagai “golden eight”. Dan kedelapan
fungsi itu bisa di transformasikan seluruhnya melalui Blockchain.
Semua hal
diatas bisa dilakukan oleh perantara tersebut, namun dengan keterbatasan.
Keterbatasan itu adalah menggunakan server terpusat, sehingga bisa di hacked.
Mereka menarik ongkos. Mengambil data pelanggan, dan menjalankan sebuah
teknologi yang sudah ketinggalan jaman. Peraturan yang digunakan juga peraturan
yang kuno.
Perantara ini
juga telah mengecualikan jutaan orang yang tidak bisa membuktikan identitasnya.
Ataupun orang yang tidak memiliki sejumlah uang yang cukup yang dibutuhkan
untuk membuka rekening di bank. Singkatnya, perantara itu meraih pangsa pasar
yang bisa memanfaatkan ekonomi digital. Sama seperti yang dilakukannya juga
pada masa pra digital.
Lalu kemudian
muncullah Blockchain. Sebuah open ledger terdistribusi yang berjalan melalui
jutaan perangkat dan terbuka untuk siapa saja. Informasi yang tersimpan
didalamnya tidak hanya sebatas informasi, namun juga sesuatu yang berharga,
uang, ekuitas, obligasi, dan aset kekayaan lainnya, judul, akte, musik, seni,
penemuan-penemuan ilmiah, kekayaan intelektual, atau bahkan voting. Semua bisa
dipindahkan dan disimpan secara aman dan privasi. Bangunan kepercayaan tidak
melalui perantara besar seperti bank diatas, namun melalui kolaborasi massa dan
kode yang cerdas.
Jika internet
adalah format digital pertama untuk memuat informasi, maka Blockchain adalah
format digital pertama yang bisa memuat nilai – media baru untuk uang. Ia
berfungsi layaknya sebuah buku rekening, database, notaris, sebagai penjaga dan
rumah clearing, semuanya melalui konsensus. Dan mempunyai potensi untuk membuat
pasar keuangan menjadi lebih efisien, aman, inklusif dan transparan.
Para
pengusaha Blockchain yang telah mapan bekerja bersama-sama untuk menemukan cara
baru agar bisa melakukan delapan fungsi inti dari perantara keuangan
menggunakan teknologi Blockchain.
Otentikasi identitas dan reputasi
Saat ini kita
cukup bergantung pada sebuah agensi pemberi rating, perusahaan analisis dan
bank untuk membangun kepercayaan, yang memverifikasi identitas dalam transaksi
dan memutuskan siapa yang bisa mengakses kedalam sistem. Namun sebaliknya,
reputasi itu bisa muncul melalui Blockchain itu sendiri. Teknologi ini bisa
menurunkan atau bahkan menghilangkan kebutuhan dan ketergantungan kepercayaan
pada lembaga pembangun kepercayaan itu sepenuhnya.
Memindah dan menyimpan nilai
Startup
Blockchain seperti pada Circle, Abra, dan juga Paycase ingin membuat sebuah
perbankan retail menjadi sebuah komoditas global bebas, layaknya Google. Dan
itu bisa dilakukan karena back end mereka
didukung dengan Blockchain. Sehingga akan aman dan cukup murah untuk
dijalankan. Jeremy Allaire, CEO Circle pernah menanyakan sebuah pertanyaan
retorik. Ia bertanya, “Kapan anda terakhir kali mengirim email yang bisa
melintas batas?”, tanyanya. Dia bertaruh bahwa ratusan juta di milenium global
akan bisa menemukan prospek yang menarik ini.
Pinjaman
Ritel,
pedagang bank dan komersial, bersama dengan pemberian perusahaan pemberi rating
dan skore kredit memfasilitasi penerbitan utang kartu kredit, KPR, korporasi
dan obligasi, T-bills, maupun aset sekuritas. Di dalam Blockchain, siapapun
bisa memeriksa kelayakan kredit sebelum menerbitkannya. Perdagangan dan
penetapan instrumen hutang secara tradisional berjalan secara langsung.
Sehingga akan mengurangi friksi dan meningkatkan transparansi. Yang tidak
memiliki rekening bang, maupun pengusaha yang tidak terdaftar dimanapun bisa
mengakses pinjaman dari semua rekan-rekan yang terhubung di dalam Blockchain.
Pertukaran Nilai
Keputusan
pasar akan berubah sepenuhnya sebagai aset keuangan dari format yang berbasis
kertas menjadi format digital yang berbasis Blockchain. Settlement transaksi
bisa diminimalisir beberapa hari, minggu, menit bahkan per detik. Sehingga ini
akan menjadi peluang besar bagi pemain lama yang ingin memangkas biaya, namun
juga beresiko.
Modal Ventura, IPO dan proyek keuangan
Hari-hari
tentang kewirausahaan telah berada diatas kita. Ethereum, sebuah platform
Blockchain yang didukung oleh Microsoft, Manulife, Deloitte dan juga yang
lainnya, memulai IPO Blockchain. Dengan menerbitkan token asli untuk Bitcoin.
Tidak membutuhkan bankir, pengacara, auditor, maupun bursa saham. Saat ini
telah bernilai 1 Miliar Dolar AS.
Blockchain
juga telah menyamakan proses pembuatannya secara otomatis, sehingga akan lebih
efisien, transparan, cukup aman sebagai model pembiayaan secara peer-to-peer.
Dan mampu merekam deviden maupun untuk pembayaran.
Asuransi dan managemen resiko
Dengan
menggunakan sebuah sistem reputasi berdasarkan modal ekonomi dan sosial
seseorang, peminat asuransi bisa membuat keputusan yang lebih baik. Itu alasan
yang bisa menjelaskan mengapa Manulife telah membuat sebuah perjanjian dengan
pengembang Blockchain. Selama ini pasar derivatif dengan nilai sebesar $600
triliun berbasis kertas dan buram. Terlalu banyak bergantung pada tempat
transaksi yang terpusat. Ketika memindahkan semua derivatif tersebut kedalam
Blockchain, akan mengurangi counterparty dan
resiko sistemik di dalam sistem keuangan.
Akutansi
Dalam praktek
akutansi tradisional tidak bisa berjalan dengan tingkat kecepatan dan betapa
kompleksitasnya keuangan modern. Ledger Blockchain terdistribusi ini akan
membuat proses audit lebih transparan melalui tiga entri time-stamped di dalam Blockchain. Sehingga
regulator akan bisa lebih mudah meneliti tindakan keuangan dalam sebuah
perusahaan secara real time. Sementara Deloitte, PWC,
dan yang lainnya bahkan juga sedang meneliti “triple-entri” skema
akutansi ini untuk proses audit mereka.
Di Wall Street,
telah ada sebanyak 45 bank, termasuk Royal Bank of Canada, juga telah bergabung
di konsorsium R3CEV, melakukan pengembangan Blockchain untuk infrastruktur
keuangan perbankan. Sementara IBM telah meluncurkan proyek Hyperledger, bersama
dengan Deutsche Bank, Grup Bursa efek London, dan juga Wells Fargo. Microsoft
telah masuk juga dalam permainan ini, seperti juga Visa, Cisco, Intel, dan
banyak perusahaan teknologi besar lainnya.
Ditulis oleh
Alex Tapscott with Don Tapscott dari bukunya yang berjudul “Blockchain Revolution”.