Meskipun ada banyak metode yang
berbeda untuk mengevaluasi harga bitcoin, analisis fundamental mungkin
merupakan yang paling lengkap untuk mengetahui nilai sebenarnya.
Analisis fundamental merupakan sebuah
evaluasi variabel ekonomi, keuangan dan variabel kunci lainnya, yang dikenal
sebagai fundamental, untuk menentukan nilai sebenarnya secara aman. Ini berbeda
dengan analisis teknis (pendamping
analisis fundamental) karena yang pertama lebih menarik untuk dilihat adalah
pergerakan harga yang aman untuk membuat keputusan yang lebih lanjut dan tepat.
Namun, ketika mengevaluasi nilai
bitcoin, investor sangat antusias untuk mengevaluasi aspek-aspek kunci dari
teknologi dasar kriptografis yang ada, misalnya, bagaimana tantangan
penskalaannya dapat mempengaruhi nilai mata uang digital.
Bagaimanapun, jika transaksi mata uang
digital berkembang menjadi lebih mahal dan menyita banyak waktu karena
keterbatasan ukuran blok, hal ini bisa berimbas pada permintaan, yang pada
gilirannya akan menurunkan harga Bitcoin.
PEMAHAMAN DASAR
Sementara investor menggunakan
analisis fundamental untuk mengevaluasi kelas aset yang berbeda, seperti
ekuitas dan mata uang fiat, beberapa analis juga menyatakan bahwa dengan
menggunakan pendekatan ini mereka dapat mengevaluasi bitcoin secara kompleks.
Misalnya, investor dapat mengevaluasi
saham perusahaan dengan melihat item tertentu di neraca/balance sheet, namun
bitcoin tidak menghasilkan pendapatan produk atau angka pendapatan.
Jacob Eliosoff, manajer cryptocurrency
fund, berbicara mengenai situasi ini: “Sulit untuk mendapatkan valuasi bitcoin
yang tepat dari arus kas di masa depan”, seperti yang dapat Anda lakukan pada
aset lain seperti saham General Motors.
Akibatnya, pedagang yang tertarik
untuk melakukan analisis fundamental pada bitcoin telah mengembangkan
“seperangkat metrik baru,” menurut Charles Hayter, pendiri dan CEO
CryptoCompare.
Namun, meskipun bitcoin telah
digambarkan sebagai kelas aset yang baru, peraturan yang sama berlaku untuk
mata uang fiat juga akan berlaku pada kriptocurrency, kata Tim Enneking, ketua
Crypto Asset Management. “Semua hukum ekonomi berlaku – secara penuh – untuk
kriptocurrency,” katanya.
Akibatnya, dia menekankan bahwa titik
awal untuk semua analisis fundamental adalah penawaran dan permintaan (supply
dan demand) yang mendorong sebuah harga.
PERAN KUNCI PERMINTAAN
Beberapa variabel mempengaruhi
permintaan bitcoin, termasuk adopsi/penerapan oleh para pengguna, aktivitas
transaksi dan perdagangan.
Banyak dari para analis yang mencatat
pentingnya adopsi pengguna, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup
kriptocurrency dalam jangka panjang. Adapun apa yang mendorong adopsi pengguna,
para analis mengatakan bahwa uang dapat memiliki banyak kegunaan. Pada tingkat
yang paling dasar, uang adalah tempat penyimpanan nilai, media pertukaran dan
satu unit akun.
Di luar hal ini dalam ruang lingkup
yang lebih kecil, bitcoin belum pernah benar-benar digunakan sebagai unit akun,
kata Enneking.
Namun bitcoin telah berhasil
memberikan daya tarik yang cukup signifikan sebagai alat tukar. Ratusan
perusahaan – termasuk eBay dan PayPal – telah setuju untuk menerima mata uang
digital ini yang sudah didirikan pada tahun 2009.
Selain itu, jumlah transaksi yang
dikonfirmasi per harinya pun pada umumnya mengalami tren kenaikan yang mantap,
menurut data dari Blockchain. Transaksi mulai melonjak di awal
2012, meningkat menjadi lebih dari 7.000 transaksi per harinya pada awal April
2012 menjadi lebih dari 300.000 per hari sampai sekarang.
Terlepas dari data yang informatif
ini, Eliosoff menegaskan bahwa ini bukan sebuah indikator terbaik, karena dari
banyaknya transaksi di blockchain ini “dihasilkan oleh sistem yang otomatis dan
tidak mewakili aktivitas ekonomi, terutama pada rantai skalabel dengan biaya
yang rendah.”
Sebagai gantinya, pedagang harus
mencari tahu sendiri transaksi mana yang sebenarnya dilakukan oleh pengirim
atau yang diterima dari orang lain.
Enneking menyimpulkan, karena bitcoin
memperoleh adopsi yang besar dan para retail/pengecer secara luas tidak melihat
peningkatan penjualan melalui bitcoin, telah terjadi pergeseran besar dalam
fokus kripto-kurrensi sebagai media pertukaran dan penyimpanan nilai.
Arthur Hayes, salah satu pendiri dan
CEO dari platform bursa perdagangan bitcoin leveraged BitMEX, mengatakan hal serupa, bahwa sejauh
ini bitcoin dianggap sebagai penyimpan nilai yang merupakan pendorong utama
dari kenaikan harga mata uang digital.
PERAN KUNCI DARI PASOKAN/SUPPLY
Protokol bitcoin membatasi jumlah unit
pasokannya sebesar 21 juta, dan 16,3 juta bitcoin sudah beredar pada saat ini.
Selanjutnya, tingkat pasokan yang baru juga akan terus ditentukan oleh protokol
bitcoin. Ini sangat kontras dengan sistem moneter tradisional, di mana bank
sentral memiliki kemampuan mencetak uang kapan pun yang mereka mau.
Namun, ada beberapa yang keberatan
mengenai perubahan pasokan bitcoin.
Satoshi Nakamoto, pencipta bitcoin
yang pseudonim, konon memegang kira-kira 1.1 juta bitcoin yang belum bergerak
sama sekali sejak pertama kalinya ditambang. Dan banyak orang di komunitas
bitcoin berpikir bahwa mereka tidak akan pernah bisa, melihat koin-koin ini
sebagai “bitcoin yang mati.” Lupakan hal itu sejenak, tidak mungkin untuk kita
mengetahui berapa banyak “bitcoin yang mati/diam” dalam jumlah yang sebenarnya,
kata Enneking.
Oleh karena itu untuk beberapa tahun
pertamanya bitcoin tersebut muncul, satuan mata uang digital ini tidak memiliki
nilai moneter yang wah. Dan ketika harganya mulai bergerak naik, cerita di mana
orang yang menahan/menyimpan bitcoin mulai menjadi hal yang sangat umum dan banyak.
ACARA BESAR
Para analis juga mencatat peran
penting yang dimainkan oleh event/acara besar dalam menentukan harga bitcoin.
Insiden ini terkadang berhubungan langsung dengan bitcoin, seperti
hack/peretasan dari bursa pertukaran besar, atau menurunnya dorongan masyarakat
untuk memecahkan dilema masalah skala jaringan.
“Peristiwa yang berdampak pada
harga bitcoin adalah kejadian non-bitcoin seperti Siprus dan Yunani.”
Hayes dari BitMEX juga ikut berbicara
mengenai pentingnya peristiwa makroekonomi, yang menekankan bahwa
ketidakstabilan akan menjadi sebuah bahan bakar yang biasanya dapat memperkuat
aset alternatif seperti bitcoin.
Menurut Chris Burniske dari ARK Invest. Selama masa gejolak ekonomi ini terjadi,
maka bitcoin bisa bertindak sebagai “alat perlindungan nilai,” katanya.
Dengan memanfaatkan analisis
fundamental, para pedagang bitcoin bisa mendapatkan nilai sebenarnya dari
kriptocurrency dan mendapatkan pengertian yang lebih baik apakah ini saat yang
tepat untuk membeli atau menjual.
Namun, beberapa analis juga mengkritik
analisis fundamental, mengandalkan terlalu banyak analisis fundamental, tanpa
menggunakan analisis teknis, bisa menyebabkan pedagang membeli atau menjual
pada waktu yang kurang ideal, kata mereka.
Untuk mengelola risiko ini, pedagang
bitcoin dapat menggabungkan analisa fundamental dengan analisa teknikal.
Sebagai contoh, seorang analis fundamental mungkin melihat beberapa indikator
permintaan, menyimpulkan bahwa bitcoin underbought, dan kemudian memanfaatkan
analisis teknis dengan membaca grafik untuk menemukan titik masuk yang terbaik.
Alternatifnya, seorang pedagang
mungkin menggunakan analisis teknis untuk menentukan bahwa inilah saat yang
tepat untuk menjual, dan kemudian memanfaatkan analisis fundamental untuk
mengkonfirmasi pandangan ini dengan melihat pendorong utama dari sebuah
permintaan.
Penting: Artikel
ini tidak boleh dianggap, dan bukan dimaksudkan untuk memberikan saran
investasi apapun. Silakan lakukan sebuah research/penelitian secara teliti
menurut pandangan Anda sendiri sebelum memutuskan untuk melakukan investasi ke
dalam ruang lingkup kripto.
Penulis: Charles Bovaird (terjemahan yang
disesuaikan)