Perbedaan
Mendasar Ethereum dengan Bitcoin
Ethereum pada dasarnya hampir
mirip dengan Bitcoin. Sama-sama sebagai sebuah cryptocurrency terdesentralisasi
menggunakan jaringan peer-to-peer. Dan penciptaan koin digital baru juga
dilakukan dengan melakukan pertambangan.
Beberapa hal mendasar yang
membedakan antara Ethereum dan Bitcoin.
Berikut ini adalah beberapa
perbedaan Ethereum dan Bitcoin:
Penciptaan Blok
|
Rata-rata 1 blok dalam 12 Detik
|
Rata-rata 1 blok dalam 10 Menit
|
Ekonomi
|
Block Reward 5 Ethereum. Jumlah blok reward
akan tetap dalam tiap tahunnya. Karena blok bisa diciptakan dalam waktu yang
lebih cepat (12 detik) maka akan ada tingkat inflasi yang tinggi di beberapa
tahun pertama.
Namun akan mengalami deflasi selanjutnya. Reward blok bisa tetap ada di Ether karena masih memiliki 15.6 juta unit yang bisa dikeluarkan dari peningkatan marginal money supply. |
Block Reward dibagi setengah setiap mencapai
210.00 Blok dalam jangka waktu 4 tahun.
Blok Reward Bitcoin akan habis di tahun
2140.
|
Fee Transaksi
|
Bergantung pada daya komputasi masing-masing
klien. Termasuk dengan bandwidth, dan ruang penyimpanan yang dibutuhkan dalam
1 blok. Hal ini disebut GAS dalam
Ethereum.
|
Tidak dibedakan
|
Coding
|
Menggunakan Turing
complete code. Sehingga bisa ada peluang untuk mengirim script
dengan “loop” yang tidak terbatas. Dengan berdasarkan pada daya komputasi dan
waktu yang dibutuhkan.
|
Tidak menggunakan Turing Complete Code. Lebih detail tentang Turing
Complet:
Cara Kerja Bitcoin – Script
Bitcoin
|
Pendirian
|
Didirikan dari crowdfunding.
Penggalangan dana pertama itu dilakukan pada pertengahan tahun 2014.
Jumlahnya kurang lebih 60 juta ETH (60.102.216 ETH). Unit Ether dirilis
1000-2000 Ether per BTC.
Nantinya, dari 9,9% hasil akan dialokasikan
untuk Ethereum Foundation sebagai konpensasi kontributor awal.
Sejumlah 9,9% lagi digunakan sebagai
cadangan jangka panjang. Sehingga jumlah total koin sebelum dirilis ada 72
juta.
Mata uang Ether ini akan dirilis per tahun
setelah blok Genesis mencapai 26% di tahap pendanaan awalnya, yg berjumlah 60
juta ETH.
Nantinya, jumlah koin yang dirilis per
tahun akan konstan sebanyak 15,6 juta unit Ether. Dalam lima
tahun, diperkirakan pada bulan July 2020, penambang baru akan mencapai 50%
dari yang telah ditambang.
|
Bitcoin dirilis dari pertama, tanpa ada
crowdfunding.
|
Resistensi Sentralisasi
|
Ethereum bisa menghindari adanya
sentralisasi pool mining karena menjalankan Ghost Protocol,
dan algoritma consensus Proof of work Ethereum yang bisa resisten
terhadap penambangan ASIC.
Sehingga para penambang akan bisa lebih kompetitif pada alat pertambangan yang digunakannya. Di dalam Ethereum, algoritma yang digunakan ini disebut dengan Ethash. |
Mempunyai kendala dan ada potensi terjadi
sentralisasi pertambangan jika pool mining berhasil mendominasi pertambangan.
Terlebih, saat ini pertambangan Bitcoin telah banyak didominasi oleh
pertambangan ASIC.
Sehingga keragaman dan kompetitifnya pertambangan Bitcoin
menjadi kurang beragam.
|
Pertambangan
|
Bisa dilakukan dengan Perangkat CPU dan GPU.
Resisten terhadap ASIC.
|
Pertambangan CPU dan GPU masih bisa
dilakukan, namun saat ini lebih didominasi oleh pertambangan ASIC.
|
Orphan Block
|
Orphan blok di Ethereum disebut dengan Uncle. Jika penambang saat menemukan blok berhasil
juga menemukan uncle, maka akan mendapat tambahan reward.
|
Disebut dengan orphan block. Tidak
berpengaruh dalam reward blok.
|