Hard Fork Bitcoin
Hard Fork Bitcoin merupakan update
(perubahan) yang cukup besar yang harus dilakukan terhadap sistem Bitcoin.
Bagaimana dampaknya ?
Semua
pemegang Wallet Bitcoin saat ini pasti sudah mendengar rumor tentang
kemungkinan Hard Fork terjadi. Hard Fork (update besar-besaran) ini
mungkin terjadi akibat rentetan perdebatan skalabilitas bitcoin yang semakin
memanas sejak beberapa waktu lalu.
Inti dari perdebatan tersebut adalah
penambahan limit block pada Core Bitcoin (Bitcoin Classic),
agar skala blok yang lebih besar bisa digunakan. Selain perdebatan tersebut,
masalah pada penambangan Bitcoin Classic (BTC) juga terjadi baru-baru ini. Ada
pemain "jahat" yang merubah algoritma penambangan menjadi Equihash,
sehingga para penambang dengan Mining Rig SHA256 sangat kesulitan untuk
bersaing dan menemukan blok baru.
Apa Itu Hard Fork ?
Sederhananya, Hard Fork
merupakan update (perubahan) yang cukup besar yang harus
dilakukan terhadap suatu sistem, khususnya pada mata uang kripto. Hard
Fork Bitcoin berarti perubahan sistem ini dalam ruang lingkup sistem Core
Bitcoin (Bitcoin Classic).
Biasanya, Hard Fork hanya dilakukan jika node di dalam jaringan Core Bitcoin
tidak bisa memvalidasi blok baru yang valid, karena ada perbedaan antara node
yang telah menggunakan konsensus protokol Core Bitcoin yang baru, dengan node
yang lama.
Kasus di atas sebelumnya pernah terjadi saat
pertengahan tahun 2017, di mana ada perbedaan validasi antara Bitcoin Core
dengan Bitcoin Cash. Bitcoin Core masih mengakui blok baru yang berukuran 1 Mb
sebagai blok yang valid.
Perbedaan konsensus tersebut terjadi permanen,
padahal pada setiap blok-blok baru pada bitcoin yang harus di validasi oleh
penambang terdapat ratusan hingga ribuan transaksi. Hal ini menjadi sangat
berbahaya, dan satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah dengan Hard Fork.
Hard Fork Bitcoin Cash
Hard Fork Bitcoin Cash sudah dilakukan pada
tanggal 1 Agustus lalu, di mana pemisahan Chain dilakukan dan limit 1 MB sudah
dihilangkan. Namun, rancangan kode yang lain masih sama dengan Bitcoin Classic.
Hard Fork dapat dilakukan jika para pengembang mata uang kripto dan para
penambang mengaktifkan prosedur UAHF (User Activated Hard Fork), sehingga
menciptakan jenis Bitcoin baru, yaitu Bitcoin Cash.
Setelah Bitcoin Cash di rilis, ternyata
seluruh pasar mata uang kripto, khususnya Bitcoin Classic mengalami kenaikan
pesat selama bulan Agustus.
Dari gambar di atas, kita bisa melihat dari
awal bulan Agustus 2017, Bitcoin Classic (BTC) diperdagangkan pada level
sekitar $ 2,615. Setelah Hard Fork Bitcoin Cash dilakukan, harga meroket tanpa
perlawanan yang berarti, menuju angka tertingginya yaitu $ 4,765.21, atau
sekitar 82% kenaikan dalam 1 bulan saja.
Hal ini menandakan bahwa Hard Fork yang
terjadi pada Bitcoin Cash memiliki efek yang bagus untuk Bitcoin Classic (BTC).
Sehingga, permintaan untuk Bitcoin Classic (BTC) menjadi semakin banyak dan
membuat harga naik dengan pesat.
Hard Fork Bitcoin Selanjutnya: Bitcoin
Gold (BTG)
Hard Fork Bitcoin Gold akan dilaksanakan pada
tanggal 25 Oktober 2017 sampai dengan rilis resmi tanggal 1 November 2017,
sebagaimana dilansir oleh Bitcoin.com. Hard Fork ini hampir sama dengan Bitcoin
Cash, yaitu pengembang dan penambang sepakat akan menciptakan ketentuan blok
baru yang mulai digunakan (blok 491,407).
Bitcoin Classic (BTC) tidak akan terpengaruh
dalam Hard Fork ini, namun cabang baru Blockchain akan terlepas dari rantai
blok aslinya. Pemisahan blok ini akan menciptakan Altcoin baru yang diberi
nama Bitcoin Gold.
Jadi secara sederhana, efek dari Split
tersebut adalah Bitcoin Classic (BTC) akan tetap berjalan pada Blockchain
(rantai blok) yang sama seperti sebelumnya, sedangkan Bitcoin Gold (BTG) akan
mempunyai jalur Blockchain yang baru.
Tujuan Hard Fork Bitcoin Gold (BTG)
Tujuan Hard Fork Bitcoin Gold adalah membuat
pertambangan Bitcoin terdesentralisasi yang baru. Hal ini menanggapi
masalah terkait distribusi peralatan pertambangan (Mining Rig) yang telah
didominasi oleh sejumlah kecil entitas berskala besar (Perusahaan Mining, dan
lain-lain). Beberapa diantaranya terlibat dalam praktik kasar, yaitu mengubah
algoritma proof-of-work Bitcoin dari SHA256 ke Equihash.
Praktik tersebut membuat masalah besar karena semua peralatan pertambangan
SHA256 akan menjadi usang dan tidak dapat bersaing lagi dalam penambangan
Bitcoin Classic (BTC).
Bitcoin Gold akan memberikan kesempatan kepada
pemain lama SHA256 ataupun penambang yang baru di seluruh dunia, untuk tetap
bisa berpartisipasi dalam proses penambangan dengan perangkat keras standard
yang didistribusikan oleh perusahaan mainstream terkemuka.
Infrastruktur Bitcoin Gold akan memberikan
penambangan yang demokratik dan lebih terdesentralisasi serta lebih tahan dari
gangguan yang terjadi pada Bitcoin Classic (BTC). Jadi penambangan Bitcoin bisa
dilakukan kembali dengan persaingan yang tidak terlalu ketat, artinya
penambangan solo kemungkinan besar akan bisa dilakukan kembali, meski
dengan reward yang lebih kecil.
Efek Hard Fork Bitcoin Gold (BTG) Pada
Perdagangan Bitcoin Classic (BTC)
Jika kita melihat pergerakan harga Bitcoin
Classic (BTC) pada saat Hard Fork Bitcoin Cash (BCC) dilakukan pada tanggal 1
Agustus, kemungkinan besar efek kenaikan yang sama akan terjadi.
Bitcoin Classic (BTC) naik sekitar 82% selama
bulan Agustus setelah Hard Fork Bitcoin Cash (BCC) berhasil dilakukan. Dari
histori tersebut kemungkinan besar Hard Fork Bitcoin Gold (BTG) juga akan
memberikan dampak positif pada Bitcoin Classic (BTC), karena tujuan utama Hard
Fork Bitcoin Gold (BTG) adalah untuk memberikan kesempatan yang sama bagi para
penambang Bitcoin.
Secara teknikal, kemungkinan harga Bitcoin
Classic (BTC) naik juga sangat besar, dimana saat itu sedang terjadi slight
dips (koreksi tipis) pada waktu itu setelah Bitcoin
Classic (BTC) mencapai level tertinggi baru sepanjang masa pada harga di atas $
6,000. Koreksi tipis tersebut
biasanya digunakan untuk mempertahankan pergerakan yang berjalan dan merupakan
kesempatan untuk mendapatkan profit secara cepat.
Jadi, kemungkinan besar akan terjadi pembelian
(permintaan) besar-besaran pada Bitcoin Classic (BTC) setelah dilakukan Hard
Fork Bitcoin Gold (BTG) yang akan membuat harga meroket kembali, bahkan
menembus titik tertinggi saat ini yaitu pada level $ 6,194.
Hal negatif yang mungkin terjadi dan dapat
membuat harga Bitcoin Classic (BTC) turun adalah terjadinya masalah atau
kegagalan dalam Hard Fork Bitcoin Gold (BTG) tersebut.
Efek Hard Fork Bitcoin Gold (BTG)
Bukanlah Bermakna Penggandaan Dana Bitcoin
Jika melihat poin sebelumnya, otomatis efek
dari Hard Fork Split tersebut akan diterapkan pada seluruh pengguna Bitcoin di
dunia ini. Namun, Efek Hard Fork tersebut bukan berarti penggandaan dana
(jumlah) Bitcoin kita.
Jadi, jika kita mempunyai 1 BTC sebelum Hard
Fork terjadi, maka setelah split terjadi kita memang terlihat memiliki dua
wallet dengan masing-masing isi 3 BTC dan BTG (Bitcoin Gold). Namun, kondisi
awal antara keduanya setelah update tidak bisa digunakan. Artinya, meskipun
tampilan di dalam wallet kita tertera 3 BTC + 3 BTG, tidak berarti kita
mempunyai 6 keping koin. Kondisi awal akan tetap tercatat setelah Hard Fork
terjadi.
Kekhawatiran Pengguna Bitcoin
Sejak kabar tentang Hard Fork Bitcoin meluas,
banyak pihak (pengguna Bitcoin) yang khawatir akan kehilangan kepemilikan
Bitcoinnya. Namun, dalam hal ini Bitcoin Core (Bicoin Classic/BTC) tidak akan
terkena masalah, karena Bitcoin Core akan tetap seperti biasanya, yaitu mengacu
pada rantai blok terpanjang yang dianggap paling valid. Sedangkan Bitcoin Gold
(BTG) akan berjalan pada rantai blok yang baru.
Kemungkinan kecil masalah yang terjadi adalah
ketika Hard Fork Split untuk Bitcoin Gold dilaksanakan bersamaan dengan Hard
Fork untuk mengaktifkan fitur SegWit serta penerapan SideChain pada Core
Bitcoin Classic.