Ripple ( XRP )
Ripple diciptakan oleh perusahaan Ripple Labs
pada tahun 2012, dengan mengadopsi teknologi Blockchain seperti Bitcoin, tapi
untuk tujuan yang agak berbeda.
Ripple diciptakan oleh perusahaan Ripple Labs
pada tahun 2012, dengan mengadopsi teknologi Blockchain seperti Bitcoin dan
mata uang kripto lain pada umumnya. Namun, Ripple diciptakan untuk tujuan yang
agak berbeda dari Bitcoin. Selain digunakan sebagai tempat penyimpan kekayaan,
Ripple juga mempunyai tujuan lain sebagai pelengkap penggunaan mata uang kripto
lainnya.
Tujuan Utama Penciptaan Ripple (XRP)
Tujuan utama penciptaan Ripple adalah sebagai
alat pembayaran global berbasis Internet Protocol, seperti HTTP dan TCP/IP yang
digunakan dalam pengaturan website dan data. Namun, Ripple didesain khusus
untuk melakukan pengiriman dan penerimaan pembayaran Cross-Chain Universal.
Artinya, Ripple bisa bertindak sebagai exchanger terhadap mata uang Negara
(Rupiah, Dollar, Poundsterling dan lain-lain), Cryptocurrencies (BTC, ETH, LTC
dan lain-lain), hingga Komoditas (Emas dan Perak). Singkatnya, Ripple menjadi
solusi mudah atas pertukaran mata uang satu dengan lainnya.
Riwayat Pertumbuhan Harga Ripple
Ripple (XRP) saat ini menempati posisi ketiga
pada peringkat mata uang kripto paling populer pada tahun 2017, setelah Ethereum
(ETH) dan Bitcoin (BTC).
Memang, nilai mata uang kripto Ripple
(XRP) terbilang kecil dan tidak sebanding dengan Bitcoin. Saat ini Bitcoin
(BTC) sudah diperdagangkan di harga $ 5,570.21 per 1 BTC (sekitar Rp75.5 Juta
per 1 Bitcoin). Sedangkan Ripple (XRP) hanya diperdagangkan pada harga $
0.21249 (sekitar Rp2,800 per 1 XRP).
Namun, meskipun harga Ripple (XRP)
saat ini memang belum sebesar Bitcoin (BTC), pertumbuhan Ripple sudah mencapai
3,500% dari awal tahun sampai hari ini (19 Oktober 2017). Yaitu dari harga $
0.06 per 1 XRP pada awal tahun, sampai $ 0.212 per 1 XRP hari ini. Angka
pertumbuhan tersebut sudah mengungguli pertumbuhan Bitcoin tahun ini, yaitu
sekitar 350%.
Dengan melihat angka pertumbuhan yang
pesat, bukan tidak mungkin mata uang kripto Ripple menjadi salah satu saingan
berat untuk Bitcoin. Apalagi, fungsi yang ditawarkan oleh Ripple lebih luas
dibandingkan dengan Bitcoin.
Manfaat Penggunaan Ripple (XRP)
Berikut beberapa keunggulan transaksi
menggunakan Ripple berbasis Internet Protocol:
- Pembayaran lebih murah. Karena Ripple juga merupakan mata uang kripto yang tidak bisa diatur nilainya oleh institusi (organisasi) manapun, pemerintah, bahkan penciptanya sendiri.
- Pembayaran lebih cepat. Transaksi Ripple bersifat otomatis, delay yang terjadi hanya sebatas hitungan detik saja.
- Keuangan yang mudah dijangkau. Ripple adalah mata uang kripto dan layanan berbasis internet; sehingga berbeda dengan Bank Konvensional yang hanya bisa menjangkau nasabah dari Kantor-Kantor dan ATM, Ripple bisa menjangkau semua pengguna yang memiliki akses internet.
- Keuangan yang terinterkoneksi. Protokol penukaran uang Cross-Chain Universal memudahkan transaksi antar bisnis menjadi lebih mudah dan cepat.
Keamanan Ripple (XRP)
Penggunaan Ripple (XRP) sangat aman, karena
memiliki perlindungan jaringan dari penyalahgunaan dengan sistem Shared Ledger
dari akun ke akun. Jadi, hampir tidak mungkin penyerangan (hacking) terhadap
jaringan XRP berhasil, karena server Ledger (Buku Besar) catatan transaksi
tidak hanya dimiliki satu komputer pada satu tempat saja, namun dimiliki semua
pengguna XRP di seluruh dunia.
Meskipun dulu ada kemungkinan terjadi serangan
"Ledger Spam" besar-besaran yang akan membuat kecepatan server Ripple
menurun, namun sekarang bug tersebut sudah diperbaiki dengan syarat setiap akun
Ripple harus memiliki sedikit reserve XRP untuk membuat 1 entri pada Ledger.
Persayaratan tersebut dimaksudkan agar "Spam Ledger" tidak akan bisa
dilakukan. Tidak sampai di situ saja, perlindungan lain juga dilakukan dengan
menambah Fee (reserve XRP) dalam pembuatan entri pada Ledger, dengan tujuan
untuk membuat penyerang jaringan merugi dengan cepat.